Lagi-lagi, ia membiarkan asap rokok masuk ke dalam paru-parunya.
Telunjuk dan jari tengah ayahnya menjepit sebatang rokok, menguarkan asap ke seluruh ruangan.
Tidak, sayang, katanya.
Aku tidak apa-apa.
Aku baik-baik saja.
Hidungnya sekali lagi menghirup asap rokok ayahnya dan mengalirkannya ke dalam tubuhnya.
Iya, ayah, sengalnya.
Ayah tidak apa-apa.
Ayah baik-baik saja.
Kemudian diantara kepulan asap rokok, matanya terpejam.
Diselimuti asap rokok ayahnya, ia mati.
Tidak, sayang.
Ayah tidak apa-apa, sahut ayahnya sambil sekali lagi mengisap rokok.
No comments:
Post a Comment