Cerita berlari menembus pelangi, menembus jutaan awan yang menghalangi warna biru di angkasa, menyusuri jalan setapak bersama angin, berkicau mengiringi siulan burung, tanpa henti dan tak pernah mati. Hingga dunia tidak lagi bersama kita, cerita masih akan terus berjalan, seolah tak ada yang berubah, seolah waktu mati bersamanya. Ia terus membesar dengan bumbu-bumbu yang tak sepadan, membawa asap hitam menelusur beningnya kabut fajar. Andai aku adalah cerita, tak pernah mati aku dimakan derita, malah bertambah besar menampung suka, masih saja membesar hingga Sang Pencerita sendiri yang menghentikan ceritanya. Bahkan di saat sepi, hampa, tanpa seorang pun disana, cerita akan selalu ada, hidup dalam kesendirian.
Hidup dalam kehidupan.
Hidup dalam kematian.
Tak pernah berhenti berlarian.
No comments:
Post a Comment